Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Kehilangan Kasih Sayang

Pedagang asongan yang menginspirasi tulisan ini Saya patut bersyukur pada Tuhan karena sebagai manusia saya memiliki hati yang masih berfungsi. Hati adalah unsur terpenting manusia sebagai makhluk Tuhan yang bertugas sebagai khalifah di atas muka bumi. Tugas seorang khalifah adalah untuk mengatur dan mengelola bumi agar bisa mejadi tempat yang nyaman untuk hidup semua makhlukNya. Sebagai khalifah di bumi, saya harus memiliki kepekaan yang bagus dalam membaca fenomena-fenomena sekitar yang tidak bisa ditangkap dengan panca indra, sebab panca indra memiliki banyak keterbatasan. Satu hal yang sangat saya syukuri dari fungsi hati adalah perasaan iba dan kasihan yang sering saya rasakan saat dihadapkan pada kenyataan yang membuat menyedihkan. Hati saya mudah tersentuh, sangat sensitif, walau aslinya saya bukan tipe orang yang suka menangis. Saya suka tidak tega melihat makhluk lain, lebih-lebih sesama manusia mengalami kondisi yang lebih buruk daripada saya. Setiap kali melihat orang

Awan

faruq's_photograhpy Awan di senja hari Akhir-akhir ini saya sangat menyukai awan. Tiap kali memandang ke langit, rasanya saya ingin berlama-lama melihat awan. Kamera yang saya pegang selalu saja (tanpa terasa) terarah pada awan, lalu kujepretkan. Awan begitu indah, nikmat dipandang dan membawa kesan tersendiri ke dalam hati tatkala saya melihatnya. Ada secercah ketenangan yang terasa menyejukkan tatkala melihat lukisan-lukisan putih pada kanvas berwarna biru itu. Awan memang bukan pemandangan yang hijau, tapi dia adalah pemandangan yang alami. Bentuknya dinamis mengikuti pergerakan angin dan perubahan cuaca. Ada kalanya berwarna putih seperti kapas, ada kalanya hitam kelam seperti asap, ada kalanya berwarna jingga di saat sore hari dan disebut mega. Suatu ketika awan membentuk arsiran-arsiran kecil di langit, di saat berbeda awan juga membentuk gulungan-gulungan atau gunung-gunung yang begitu besar. Di waktu malam saat bulan bercahaya terang, awan melewatinya bergerak c

Enam Jam bersama Taufiq Ismail

Jam menunjukkan pukul 04:15. Pagi itu saya terburu-buru pergi ke atas bukit kecil yang biasa menjadi tempat bermain para santri di waktu sore dan pagi. Tapi pagi itu, suasana di sana masih sepi. Saya memang sengaja pergi lebih pagi karena ada sesuatu yang harus saya lakukan di bukit yang memiliki nilai sejarah tersendiri di hati tiap santri itu. Pagi itu saya harus latihan membaca puisi, dalam bahasa Arab; terjemahan dari puisi Taufiq Ismail, penyair paling senior yang masih hidup di Indonesia saat ini. Soalnya nanti jam 09.00 akan ada acara peluncuran buku kumpulan puisi dwi-bahasa Pak Taufiq yang berjudul “Turâb Fawq al-Turâb, Debu di atas Debu”. Dalam acara tersebut akan ada pembacaan puisi-puisi beliau dalam dua bahasa, Indonesia dan Arab. Nah, saya adalah salah seorang yang kebagian tugas membacakan puisinya dalam bahasa Arab. Ada delapan judul puisi yang akan dibacakan pada acara tersebut, dan empat orang perwakilan Annuqayah yang akan membacakan puisi-puisi tersebut dalam ver

Mematikan Fitur Autoplay Pada Windows

Pertanyaannya 'kenapa?' Kenapa harus dimatikan? Yak.. Autoplay pada Windows di satu sisi sangat berguna bagi user, terutama user pemula. Fitur ini akan langsung mengaktifkan aplikasi pada media penyimpanan ketika media tersebut dipasang ke komputer. Jadi pemula pun tidak perlu bingung untuk untuk memasang aplikasi pada komputer, cukup mengikuti langkah-langkah yang telah disediakan oleh software instalasi. Hampir semua CD/DVD software disertai dengan sebuah file (biasanya bernama autorun.inf) yang dapat mengeksekusi software tersebut. File ini akan dibaca dan dijalankan secara otomatis oleh Windows sehingga saat CD/DVD dimasukkan, proses installasi akan langsung dimulai. Hal ini juga berlaku pada media penyimpanan lain seperti flashdisk dan memory card yang telah disetting khusus. Masalahnya, tidak semua user tahu program apa yang akan dijalankan oleh file autorun.inf tersebut. Mereka juga tidak tahu apakah file itu masih asli atau sudah dimodifikasi. Bisa jadi file ters

Menulis Itu Masalah Cita Rasa

Saya mulai suka menulis sejak tahun 2004. Waktu itu saya masih duduk di kelas 2 MTs (setingkat dengan SMP). Lewat sebuah komunitas kecil RoDoSurU, saya mulai menempa diri menulis sesuatu yang saya suka. RoDoSurU sendiri sebenarnya bukanlah komunitas yang resmi, ia hanya sebatas kelompok menulis yang muncul dari gagasan empat sekawan yang punya hobi menulis dan kebetulan tinggal di tempat yang sama, Darul Lughah. Mereka adalah Rosyidi, Dono, Suryadi dan saya sendiri. Nama RoDoSurU pun tak lain adalah singkatan dari nama mereka. Waktu itu saya suka menulis cerpen. Saya menulis hanya sekedar untuk menyalurkan hobi dan memuaskan keinginan untuk menulis. Saya mulai belajar mengekpresikan inspirasi yang saya dapat lewat tulisan. Sama sekali tidak ada bayangan untuk mempublikasikan apa yang telah saya tulis. Sebab itulah kemudian muncul istilah “penulis sampah” di antara saya dan teman-teman, karena apa yang kami tulis waktu itu akhir-akhirnya tidak jelas hilang kemana. Tidak jarang malah

Kuncinya Adalah Ikhlash

Dari pagi saya menunggu, dari jam 9.30, yaitu sejak panitia masih mengatur ruangan Aula as-Syarqawi dan mempersiapkan hal-hal lainnya untuk menyambut kehadiran Bapak Dahlan Iskan, menteri BUMN Republik Indonesia. Jadwalnya dia akan tiba di Annuqayah jam 11.00 siang bersama Syaikh Hasyimuddin, cucu ke-17 Syaikh Abdul Qadir al-Jilaniy, pendiri tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Sementara itu, selain saya sudah ada beberapa jamaah tarekat ini yang menunggu sejak sebelum jam 09.30 pagi. Sambil menunggu, ketimbang nganggur dan tidak ada kerjaan, saya pergi ke kantin kampus dan duduk-duduk di sana bersama beberapa teman sambil makan, ngobrol dan internetan memanfaatkan jaringan wifi kampus. Namun hingga saya selesai update windows dan download beberapa lagunya Linkin Park, pak Dahlan dan rombongannya belum juga tiba. Dia dan rombongan baru tiba di aula as-Syarqawi pada jam 13.00 siang. Saya merupakan salah satu pengagum Pak Dahlan. Dalam pandangan saya, dia adalah orang yang benar-benar