Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 31, 2013

Menulis Itu Masalah Cita Rasa

Saya mulai suka menulis sejak tahun 2004. Waktu itu saya masih duduk di kelas 2 MTs (setingkat dengan SMP). Lewat sebuah komunitas kecil RoDoSurU, saya mulai menempa diri menulis sesuatu yang saya suka. RoDoSurU sendiri sebenarnya bukanlah komunitas yang resmi, ia hanya sebatas kelompok menulis yang muncul dari gagasan empat sekawan yang punya hobi menulis dan kebetulan tinggal di tempat yang sama, Darul Lughah. Mereka adalah Rosyidi, Dono, Suryadi dan saya sendiri. Nama RoDoSurU pun tak lain adalah singkatan dari nama mereka. Waktu itu saya suka menulis cerpen. Saya menulis hanya sekedar untuk menyalurkan hobi dan memuaskan keinginan untuk menulis. Saya mulai belajar mengekpresikan inspirasi yang saya dapat lewat tulisan. Sama sekali tidak ada bayangan untuk mempublikasikan apa yang telah saya tulis. Sebab itulah kemudian muncul istilah “penulis sampah” di antara saya dan teman-teman, karena apa yang kami tulis waktu itu akhir-akhirnya tidak jelas hilang kemana. Tidak jarang malah

Kuncinya Adalah Ikhlash

Dari pagi saya menunggu, dari jam 9.30, yaitu sejak panitia masih mengatur ruangan Aula as-Syarqawi dan mempersiapkan hal-hal lainnya untuk menyambut kehadiran Bapak Dahlan Iskan, menteri BUMN Republik Indonesia. Jadwalnya dia akan tiba di Annuqayah jam 11.00 siang bersama Syaikh Hasyimuddin, cucu ke-17 Syaikh Abdul Qadir al-Jilaniy, pendiri tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Sementara itu, selain saya sudah ada beberapa jamaah tarekat ini yang menunggu sejak sebelum jam 09.30 pagi. Sambil menunggu, ketimbang nganggur dan tidak ada kerjaan, saya pergi ke kantin kampus dan duduk-duduk di sana bersama beberapa teman sambil makan, ngobrol dan internetan memanfaatkan jaringan wifi kampus. Namun hingga saya selesai update windows dan download beberapa lagunya Linkin Park, pak Dahlan dan rombongannya belum juga tiba. Dia dan rombongan baru tiba di aula as-Syarqawi pada jam 13.00 siang. Saya merupakan salah satu pengagum Pak Dahlan. Dalam pandangan saya, dia adalah orang yang benar-benar