Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Filsafat, Kebenaran, dan Kebijaksanaan

Puncak dari belajar filsafat bukan mencari kebenaran, tapi kebijaksanaan, a wise. Jika sebagian orang menganggap filsafat menyesatkan, saya kira itu anggapan yang berlebihan. Sebab, pada hakikatnya filsafat adalah ajaran yang baik dan murni berasal dari cipta, rasa dan karsa manusia sendiri. Apa yang lebih murni untuk manusia daripada sesuatu yang berasal dari dirinya sendiri? Tidak ada. Jadi, jika ada yang melarang mempelajari filsafat, sama saja dia melarang seseorang untuk mengenal dirinya, baik secara epistimologis maupun aksiologis. Padahal, untuk mengenal Tuhan, kita harus mengenal diri kita sendiri. Ironisnya orang yang melarang filsafat justru mengatasnamakan Tuhan. Kebijaksanaan lebih berharga daripada kebenaran. Bukan berarti kebenaran tidak ada harganya, hanya saja kebenaran bukanlah puncak segala-galanya. Kebanyakan orang hanya mencari kebenaran dan merasa puas setelah kebenaran mereka dapat. Padahal, tolak ukur kebenaran masih sangat ambigu. Ada beragam tolak ukur yang bi

Perjalanan Waktu

Waktu, satu dari dua dimensi kehidupan yang sangat dekat dengan kita, tapi tetap tak terjangkau, di samping dimensi ruang yang juga masih penuh misteri hingga saat ini. Keberadaannya dapat kita rasakan meski tak tertangkap panca indera. Waktu menggerogoti wujud, dari ketiadaan menjadi keberadaan kemudian menjadi ketiadaan lagi dan begitu seterusnya. Hanya waktu itu sendiri yang seakan kekal dan tak lekang oleh dirinya sendiri. Waktu, kapankah berawal dan kapan juga nanti akan berakhir? Tak ada yang tahu atau mampu merumuskannya. Teori-teori yang muncul tentang lahirnya alam semesta, Big Bang, masih belum bisa memecahkan misteri waktu. Sebab, jika pun Big Bang adalah awal keberadaan, bukankah sebelum itu ada masa di mana tidak ada yang namanya keberadaan. Meski waktu adalah bagian dari keberadaan itu sendiri, namun seakan keberadaan dan waktu adalah dua kutub magnet yang tak terpisahkan, tapi sekaligus tolak-menolak. Bersyukurlah bagi orang yang beriman kepada Tuhan karena dia tidak p