"Di, bangun, Di" saya membangunkan Suryadi yang sedang terlelap. Jam menunjukkan pukul 02.15 pm. Masjid masih ramai oleh (suara ngorok) para singgaher. Posisi mereka rata-rata sama, tidur berbantalkan tas ransel dengan tubuh terlentang, sangat kentara raut kelelahan di wajah mereka. Saya yakin, masjid adalah tempat paling nyaman untuk istirahat di tengah perjalanan, tetapi nyaman belum tentu aman. Jika sandal jepit saja bisa hilang, apalagi hp dan jam tangan. Maka, cara terbaik untuk hilang kesadaran di masjid adalah menaruh barang bawaan di tempat yang aman. Jika tidak ada tempat penitipan, pilihan lainnya adalah di bawah kepala. Itung-itung juga membuat tidur lebih nyaman bagi mereka yang terbiasa menggunakan bantal. Suryadi bangun dengan mata merah, mirip mata Itachi Uchiha saat mengaktifkan Sharingannya, meskipun tentu saja temen saya ini tidak se-cool Itachi lah. "Bang, ayo berangkat lagi. Target kita Maghrib sudah harus di Semarang, kita buka puasa di sana na...
a little bit of Faruq's world