Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2007

Sesajen

“Apa itu, Pak?.” “Makanan.” “Buat apa?.” “Buat sesajen.” “Sesajen?.” “Iya, makanan ini akan Bapak persembahkan kepada sebuah pohon keramat yang mempunyai kekuatan ghaib.” “Pohon?.” ‘Iya, pohon itu terletak di pinggir hutan, pohon itu sangat besar, kelilingnya sekitar 50 langkah.” “Wah!, besar sekali, Pak!.” “Namanya saja pohon yang punya kekuatan ghib, jadi pantas saja kalau besar, biar lain dari yang lain, dan lagi agar pohon itu tidak mudah roboh kali ya?.” “Memangnya kalau roboh kenapa, Pak?.” “Mungkin kekuatannya akan musnah.” “Kalau begitu kan bukan sakti namanya, Pak?.” “Hus!, jangan bilang begitu, nanti bisa kualat kamu!. Oh ya, Ibumu mana?, suruh dia siapkan makan malam, Bapak mau mengantarkan makanan ini dulu ke pinggir hutan.” “Baik, Pak.” “Apa itu, Pak?.” “Makanan.” “Buat apa?.” “Buat sesajen.” “Seperti yang kemarin ya?.” “Iya, tapi yang sekarang agak beda.” “Apanya yang beda, Pak?.” “Macamnya, kalau kemarin cuma nasi jagung dengan tahu, sekarang nasi putih sama tempe.” “Bo

Perang Besar Ilmu Pengetahuan versus Gereja

 Judul Buku : Malaikat & Iblis (Angels & Demons) Penulis : Dan Brown Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta, Anggota IKAPI Cetakan : Kedua, 2005 Penerjemah : Isma B. Koesalamwardi Tebal : 653 halaman Leonardo Vetra, seorang ahli fisika, mencium bau daging terbakar. Dia tahu daging yang terbakar itu adalah dagingnya sendiri. dengan penuh ketakutan dia menatap sosok hitam yang membungkuk kepadanya. “Apa maumu?” “La chiave,” jawabnya dengan suara parau, “kata kuncinya” “Tetapi … aku tidak–” Penyusup itu menekankan benda itu lebih kuat sehingga benda panas itu masuk lebih dalam lagi ke dada Vetra. Terdengar bunyi mendesis yang keluar dari daging yang terpanggang. Vetra menjerit kesakitan. “Tidak ada kata kucinya!” Dia merasa dirinya sebentar lagi hampir pingsan. Mata orang itu melotot. “Ne avevo paura. Itu yang kutakutkan”

Bus

Aku duduk termanggu di tengah hiruk-pikuk terminal bus. Beberapa bus berseliweran datang dan pergi begitu saja. Para kenek teriak-teriak meneriakkan jurusan yang akan dituju oleh busnya. Namun setelah lama aku menunggu, bus yang aku tunggu-tunggu tak kunjung datang, yaitu bus yang menuju ke desaku, desa Damai yang permai, penuh kedamaian, pegunungan yang menjulang nan hijau, kicau indah burung-burung yang enak didengar melebihi musik pop yang kusuka, burung-burung itu berkicau setiap pagi tanpa lelah menambah indahnya suasana pagi yang cerah berawan. Ya, aku rindu sekali desaku itu, desa yang luas, permai, damai, dan indah. Aku rindu suasana desaku yang sejahtera, hidup bergotong royong tanpa pamrih, kekompakan dan persaudaraan yang sangat erat di desa yang membuatku tidak tahan menahan rindu. Tergambar jelas di benakku wajah-wajah sumringah para petani saat melihat hasil panen yang melimpah, atau wajah-wajah riang anak-anak desa yang bermain lumpur di tengah sawah. Setelah itu akan a

Mahsyar Ibu

Langit. Ah, tidak ada langit, awanpun tidak ada, yang ada hanya kosong. Kosong tanpa apa-apa, aku tidak bisa mengungkapkan apa yang aku lihat, sungguh di luar nalar. Aku berdiri bersama seluruh penduduk bumi dari zamannya nabi Adam sampai al-Mahdi, semua sama-sama telanjang. Tapi heran, kok tidak tidak ada rasa malu? Kok tidak ada yang bernafsu satu sama lain? Kok tidak seperti dulu yang hanya dengan telanjang dada sudah cukup membuat darah berdesir? Padahal semua orang telanjang tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh mereka. Sungguh tidak masuk akal, bahkan untuk berfikir bagaimana ini semua bisa terjadi pun tidak sempat, karena semua orang sibuk dengan keadaan masing-masing. Semua tidak lagi memikirkan apa dan bagaimana. Semua katakutan, kepanasan, kehausan, dan tidak betah berada di tempat itu, yaitu tempat penyidangan umat manusia untuk mempertanggung jawabkan amal ibadahnya selama hidup di dunia. Terdengar suara petir menggelegar, menakutkan sekali. Tapi di atas sana tidak

Fantasi Guru Digital

Fantasi adalah hiburan yang paling nyenengin buat siswa. Kalo dulu-dulunya para siswa pada BT semua waktu nerima pelajaran, tapi kalo fasilitas prektekum pelajaran di ruang kelas ngegunain full fantasi, pasti mereka minat. Mulai masuk ke ruang kelasnya, mereka langsung disambut oleh animasi-animasi eletronik, seperti masuk ke dalam pesawat, atau pergi ke luar angkasa, hidup di air, atau terbang di udara. Trus juga di sana bakal muncul Graham Bell yang jadi gurunya dengan teori-teori yang nggak mbosenin. Bukan lagi mereka duduk di bangku-bangku yang bikin pantat mereka panas semua, tapi mereka bakal main dengan guru digital tersebut. Enak kan?, nggak usa guru kontrak buat ngebimbing mereka lagi. Trus mereka juga tambah asyik dalam belajarnya.

Hogwarts plus Lorong Waktu

My school dream’s … jujur kayak sekolah sihirnya Harry Potter di Hogwarts, why? Karena semua fasilitasnya terjamin, cuma gimana murid-muridnya hanya fokus pada pendidikan, trus kita juga udah dipilihin di mana bidang kita, dan guru-guru privat yang nggak usah dipertanyakan lagi. Tapi, itu semua versi abad sekarang, man … plus di sana itu perlu ada lorong waktunya. Karena saat kita pengin memperdalam ilmu agama kan tinggal masuk bareng-bareng dan kita udah ada di masa para cendikiawan Muslim, trus, naaaah … kalau kita mau belajar ilmu sains dan teknologi, kita kunjungin aja mereka ahli sains dan teknologi, begitu pula ilmu-ilmu yang lainnya, tapi tuh lorong waktu jangan disalah gunakan buat lari dari kiamat …. (soalnya kiamat sudah dekat lo, hiiiy,)ha..ha..ha..

Sekolah Antar Planet

Jadi, di bumi ini Cuma ada satu sekolah yang menjadi komponen super besar mewakili berbagai sekolahan dan untuk lebih mengkonsenkan pada masa pendidikan itu sekolah di taruh di luar angkasa yang bebas polusi, nepotisme dan polisi. Terus di sana kita memiliki full teknologi man, khususnya sebuah satelit atau radar yang menghimpun semuanya, ya khususnya peradaban masa lampau yang gemilang. Karena pertama, kita bisa belajar apa and gimana faktor suksesnya nabi and para sahabatnya hingga Islam jaya dan tersebar ke pulau Eropa dll. Kedua, kita juga bisa belajar apa faktor keberhasilannya para ilmuan semisal Graham Bell, Da Vinci, galileo dkk. Yang terakhir, terserah pembaca, mau belajar atau nggak and mau jadi apa? pengimpi atau pemimpi. Tulisan Setan yang nyasar ke Deteksi

Bikin Sekolah Kaya Raya

Sejak dahulu aku selalu mengimpikan pergi ke zaman Anoman dan Rahwana, kini aku akan wujudkan impianku itu lewat sekolah yang bakal kuubah. Pertama-tama aku akan minta surat rekomendasi kepada kepsek untuk membuat mesin waktu, setelah dapat rekomendasi, aku akan aku undang Doraemon dari Jepang atau akan kurebut bola Dragon Ball dari tangan Bejita, setelah itu aku akar ciptakan mesin waktu tercanggih di sekolahku. Dengan begitu aku bisa pergi ke masa Anoman hidup, aku akan belajar banyak ilmu dari guru Subali dan Rahwana, setelah itu sempatkan diri tour di negri Alengka (biar nggak rugi), lalu aku akan kembali ke masaku dan akan kutunjukkan ilmu Rawarontek dan Pancasona yang kudapat dari Subali, tak jamin dunia pasti gempar (ada manusia kera datang ke New York …). Nah, dengan begitu sekolahku akan terkenal kemana-mana, sumbangan pun mengalir untuk sekolahku. Sekolahku kaya raya ……………….! Tulisan yang kukirim ke Deteksi Surabaya

Pake Fatihah & Yaasiin

Kebetulan sekolahku adalah Sekolah Jurusan Keagamaan, untuk itu aku akan usulkan ama kepsek-ku agar membuat peraturan baru untuk tahun depan dan seterusnya, peraturan itu bunyinya kira-kira begini, “Pertama, semua siswa harus sudah tiba di sekolah pada jam 05.00 (wajib shalat shubuh berjema’ah maksudnya), kedua, guru wajib keluar kelas ketika bel berbunyi , ketiga, setiap mata pelajaran harus di mulai dengan pembacaan surat al-Fatihah 10 kali dan di tutup dengan surat Yaasiin , keempat, keputusan tidak bisa diganggu-gugat dengan alasan apapun” nah, dengan begitu sekolahku akan menjadi sekolah yang paling Sufi di seluruh dunia, setan-setan pada kabur, dan sekolahku bakal menjadi sekolah yang paling eksotis di alam semesta ha..ha..ha.. (selain itu kalau dibuka dengan Fatihah dan Yasin, tentunya waktu penyampaian materi akan lebih sedikit and aku tidak perlu lama-lama berpusing ria dengan kitab-kitab gundul setebal 5 cm. Uenak tenan!) tulisan yang kukirim ke Deteksi Surabaya