Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 2, 2015

Filsafat, Kebenaran, dan Kebijaksanaan

Puncak dari belajar filsafat bukan mencari kebenaran, tapi kebijaksanaan, a wise. Jika sebagian orang menganggap filsafat menyesatkan, saya kira itu anggapan yang berlebihan. Sebab, pada hakikatnya filsafat adalah ajaran yang baik dan murni berasal dari cipta, rasa dan karsa manusia sendiri. Apa yang lebih murni untuk manusia daripada sesuatu yang berasal dari dirinya sendiri? Tidak ada. Jadi, jika ada yang melarang mempelajari filsafat, sama saja dia melarang seseorang untuk mengenal dirinya, baik secara epistimologis maupun aksiologis. Padahal, untuk mengenal Tuhan, kita harus mengenal diri kita sendiri. Ironisnya orang yang melarang filsafat justru mengatasnamakan Tuhan. Kebijaksanaan lebih berharga daripada kebenaran. Bukan berarti kebenaran tidak ada harganya, hanya saja kebenaran bukanlah puncak segala-galanya. Kebanyakan orang hanya mencari kebenaran dan merasa puas setelah kebenaran mereka dapat. Padahal, tolak ukur kebenaran masih sangat ambigu. Ada beragam tolak ukur yang bi