Langsung ke konten utama

Apa Itu Torrent? (Sekedar Berbagi Pengalaman)

Bagi yang mau berkenalan dengan torrent; Apa itu torrent? Bagaimana cara kerjanya? Di mana bisa didapatkan? Silakan baca tulisan songong ini (kalo bisa sampai tuntas). Bagi yang nggak, mending nggak usah buang-buang waktu, tidur aja, biar belekan. Hee *peace ✌️
Oke, torrent merupakan salah satu media berbagi file melalui jaringan internet dengan mekanisme peer to peer atau P2P. Apa itu P2P? Sudah abaikan saja dulu... Nanti bakal paham sendiri.
Pada umumnya jika kita mengunduh file, baik berupa video, musik, atau dokumen, sebenarnya kita sedang mengcopy file dari komputer server tempat file itu disimpan ke komputer kita. Server tersebut biasa dikenal dengan server file hosting. Contohnya ialah google drive, uploaded, zippyshare, 4shared, ziddu, indowebster dan lain sebagainya (banyak banget, nggak bisa disebutin semua). Cuma, karena proses mengcopy file dilakukan dari komputer server (yang lebih tinggi) ke komputer client (komputer kita yang lebih rendah), maka proses ini disebut download atau unduh. Sementara kitanya disebut sebagai downloader atau pengunduh. Nah, file yang kita unduh tersebut kebanyakan berasal dari pengguna internet lain. Mereka mengcopykan file yang ingin mereka bagikan dari komputer mereka ke komputer server tadi agar bisa diunduh oleh pengguna yang lain (termasuk kita). Proses pengcopyan ini disebut dengan upload atau unggah, dan orangnya disebut sebagai uploader atau pengunggah.
Berbagi file melalui server dengan mekanisme server-client seperti di atas sangat umum digunakan oleh para penyedia file. Penyedia film seperti ganool, penyedia musik seperti stafaband, penyedia aplikasi dan software seperti gigapurbalingga, semuanya menggunakan jasa server untuk menyimpan file yang ingin mereka bagikan. Kenapa harus menggunakan server? Pertama karena keterbatasan media penyimpanan yang mereka miliki, kedua karena pengunduh file bisa saja berjumlah ribuan bahkan puluhan ribu user dalam sekali unduh. Itu artinya, puluhan ribu komputer mengkopi file dari satu komputer dalam waktu bersamaan. Makanya dibutuhkan komputer yang super cepat dengan spesifikasi kelas dewa untuk melayani puluhan ribu user tersebut. Komputer seperti itu hanya dimiliki oleh penyedia layanan file hosting dengan server yang mereka bangun.
Memang ada beberapa penyedia file yang memiliki server sendiri, tapi penyedia file seperti itu biasanya adalah perusahaan yang sudah besar dengan modal yang besar pula, seperti Microsoft dan Google. Untuk penyedia file yang masih bersifat personal atau situs kecil hampir semuanya menggunakan jasa server hosting dengan biaya sewa yang harus mereka bayar secara berkala.
Lalu bagaimana dengan torrent? Berbagi file dengan torrent tidak memerlukan jasa server, karena menggunakan mekanisme P2P. Dalam mekanime P2P, semua komputer yang terhubung dalam satu jaringan posisinya adalah sama, setara. Setiap komputer adalah server bagi komputer lainnya. Kita bisa langsung membagikan file kepada orang lain dari komputernya kita sendiri dan orang lain bisa mengkopi file langsung dari komputer kita. Oleh sebab itu, dalam mekanisme P2P tidak menggunakan istilah downloader dan uploader, tetapi menggunakan istilah seeder dan leecher.
Seeder adalah orang yang membagikan file, dan leecher adalah orang yang mengcopy sekaligus membagikan file tersebut kepada user lain. Mengcopy sekaligus membagikan, kok bisa? Untuk memahaminya akan saya ilustrasikan sebagai berikut:
Bayangkan file yang akan dibagi berukuran 1GB, ukuran yang cukup besar untuk didownload menggunakan jaringan internet Indonesia. Pada awalnya file ini hanya berada di satu komputer (sebut saja PC1). Untuk membagikan file tersebut, user PC1 harus membuat file torrent terlebih dahulu. File torrent adalah file yang berisi informasi tentang file yang akan dibagikan, seperti nama file, ukuran, ekstensi, tempat penyimpanan, dan informasi-informasi lainnya. File torrent kemudian dicopy dari PC1 ke komputer lain (sebut saja PC2), baik secara online (internet) maupun offline (flash disk dlsb). Setelah itu PC2 membuka file torrent tersebut menggunakan aplikasi torrent client (misalnya utorrent), maka secara otomatis PC2 akan mulai mengcopy file berukuran 1 GB yang akan dibagikan tadi dari PC1, dengan syarat kedua komputer tersebut berada dalam 1 jaringan. Dalam hal ini PC1 disebut seeder, sedangkan PC2 belum bisa disebut sebagai leecher, dia hanya pengcopy biasa.
Selanjutnya, jika ada komputer lain lagi yang ingin mengcopy file ini (sebut saja PC3), maka dia juga harus memiliki file torrent tadi dan membukanya menggunakan aplikasi torrent client, dan secara otomatis dia juga akan mulai mengcopy file tersebut dari PC1 dan PC2 sekaligus. Nah, sampai di sini PC2 sudah bisa disebut sebagai leecher, karena selain mengkopi file dari PC1, dia juga membagikan file ke PC3 dalam waktu yang sama.
Di samping itu, beberapa saat kemudian PC2 juga akan mengkopi file dari PC3. Kenapa bisa begitu? Karena file yang dicopy dari PC1 oleh PC2 dan PC3, dicopynya dalam bentuk pecahan-pecahan, tidak utuh. Jadi, sekalipun filenya sama, bagian yang dicopy oleh PC2 dan PC3 belum tentu sama. Bagian yang sudah tercopy ke PC3 belum tentu sudah ada di PC2, begitu pula sebaliknya. Jadi bagian yang belum tercopy ke PC2 bisa dicopy dari PC1 dan PC3, dan bagian yang belum tercopy ke PC3 bisa dicopy dari PC1 dan PC2. Oleh sebab itu, dalam hal ini PC3 juga disebut sebagai leecher karena selain mengcopy file dari PC1, dia juga membagikan file ke PC2. Akibatnya, kecepatan mengkopi file meningkat karena bertambahnya PC yang terhubung melalui file torrent tersebut.
Nah, apabila (misalnya) file yang dicopi ke PC2 sudah utuh 1GB, maka status PC2 tidak lagi sebagai leecher, tetapi berubah menjadi seeder, selama dia belum memutuskan diri dari jaringan. Saat ini PC2 tidak lagi mengkopi file, tetapi hanya membagikannya. Dengan begitu sudah ada 2 seeder dalam jaringan ini, dan itu sangat berpengaruh terhadap kecepatan mengcopy file bagi para leecher yang lain.
Kesimpulannya, semakin banyak jumlah PC yang menggunakan satu file torrent, maka semakin cepat pula file bisa dibagikan (gampangnya download semakin kenceng, gitu aja).
Makanya, saran saya jika kamu download file via torrent, kalau sudah selesai jangan langsung diputus, langsung offline begitu saja. Yang kamu lakukan itu jahat (tsah...!). Itu namanya apa ya... Mmmm.. Istilahnya mungkin habis manis sepah dibuang kali ya. Haha. Yah, setidaknya biarkan dulu lah barang 1-2 jam sebagai seeder agar jumlah seeder tetap banyak. Itu akan membantu para leecher yang lain untuk mendapatkan kecepatan download yang maksimal. Dari itulah kawan, dalam dunia per-torrent-an kebaikan seseorang bisa diukur dari seberapa lama dia menjadi seeder, semakin lama dia jadi seeder, semakin dermawan dia kepada sesama. Hee
Lalu bagaimana kamu bisa mendapatkan file torrent? Jangan khawatir, file torrent berserakan di mana-mana. Kamu tinggal mendownloadnya di internet atau minta sama temen yang punya. Tetapi, cara kedua menurut saya kurang efektif, karena file torrent hanya berukuran beberapa KB saja, download dari internet nggak sampai sekejap mata kok. Beberapa situs penyedia file torrent yang populer ialah Thepiratebay, Kickass Torrent, ExtraTorrent, Yifi, dan banyak lagi yang lainnya. Silakan kamu telusuri situs tersebut dan cari file apa yang kamu inginkan. Mau film, musik looseless, buku, animasi, tv series, software, atau apapun semuanya tersedia. Tapi harus tetap bijak ya, shob, jangan berlebihan atau digunakan untuk hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Semua risiko ditanggung sendiri. Dan satu catatan lagi, hati-hati karena situs-situs ini illegal, bisa-bisa kamu harus berurusan dengan FBI. Haha, bercanda kok, tapi serius.